SAJAK MATAHARI puisi oleh ws rendra

SAJAK MATAHARI
oleh
WS Rendra


Matahari bangkit dari sanubariku
menyentuh permukaan samodra raya
matahari keluar dari mulutku
menjadi pelangi di cakrawala
wajahmu keluar dari jidatku
wahai kamu, wanita miskin.!
kakimu terbenam di dalam lumpur
kamu harapkan beras seperempat gantang
dan ditengah sawah tuan tanah menanamu.!
satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari..
mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia
matahari adalah cakra jingga
yang dilepas tangan sang krhisna
ia menjadi rahmat dan kutukanmu
ya, umat manusia.!

yogya,5 maret 1976

SAJAK ORANG KEPANASAN puisi oleh WS rendra

SAJAK ORANG KEPANASAN
oleh
WS Rendra

Karena kami makan akar
dan terigu menumpuk di gudangmu
karena kami hidup berhimpitan
dan ruangmu berlebihan
maka kami bukan sekutu..

Karena kami kucel
dan kamu gemerlapan
karena kami sumpek
dan kamu mengunci pintu
maka kami mencurigaimu
karena kami terlantar di jalan
dan kamu memiliki semua keteduhan
karena kami kebanjiran
dan kamu berpesta di kapal pesiar
maka kami tidak menyukaimu
karena kami di bungkam
dan kamu nyerocos berbicara
karena kami di ancam
dan kamu memaksakan kekuasaan
maka kami bilang:TIDAK kepadamu
karena kami tidak boleh memilih
dan kamu bebas berencana
karena kami semua bersandal
dan kamu bebas memakai senapan
karena kami harus sopan
dan kamu punya penjara
maka TIDAK dan TIDAK kepadamu
karena kami arus kali
dan kamu batu tanpa hati
maka air akan mengikis batu

15 mei 1998

DENGAN JAKET BERLUMUR DARAH puisi oleh taufik ismail

DENGAN JAKET BERLUMUR DARAH
oleh
Taufik ismail


Sebuah jaket berlumur darah
kami semua telah menatapmu
telah pergi duka yang agung
dalam kepedihan bertahun-tahun

Sebuah sungai membatasi kita
dibawah terik matahari jakarta
diantara kebebasan dan penindasan
berlapis senjata dan sangkur baja
akan mundurlah kita sekarang
seraya mengucapkan 'selamat tiggal perjuangan'
berikrar setia pada tirani
dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?

Sepanduk kumal itu, ya sepanduk itu
kami semua telah menatapmu
dan diatas bangunan-bangunan
menunduk bendera stengah tiang.

Pesan itu telah sampai kemana-mana
melalui kendaraan yang melintas
abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
teriakan-teriakan di tas bis kota, pawai-pawai perkasa
prosesi jenazah ke pemakaman
mereka berkata
semuanya berkata
lanjutkan perjuangan.

PERINGATAN puisi oleh Wiji thukul

PERINGATAN
oleh
Wiji thukul

Jika rakyat pergi
ketika penguasa pidato
kita harus hati-hati
barang kali mereka putus asa

Kalau rakyat bersembunyi
dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalah sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Bila rakyat berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan sang penguasa
tidak boleh di bantah
kebenaran pasti terancam

Apabila usul di tolak tanpa di timbang
suara di bungkam kritik di larang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka ada satu kata : LAWAN..!!!

SAJAK SUARA puisi oleh wiji thukul

SAJAK SUARA
oleh
Wiji thukul

Sesungguhnya suara itu tak bisa di redam
mulut bisa di bungkam
namun siapa bisa menghentikan suara bimbang
dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku
suara-suara itu tak bisa di penjarakan
disana bersemayam kemerdekaan
apabila engkau memaksa diamaku
siapkan untuk mu : PEMBERONTAKAN..

Sesungguhnya suara itu bukan perampok
yang ingin merayah hartamu
ia ingin bicara
mengapa kokang senjata
dan gemetar ketika suara-suara itu
menuntut keadilan..?

Sesungguhnya suara itu akan menjadi kata
ialah yang mengajariku bertanya
dan pada akhirnya tidak bisa tidak
engkau harus menjawabnya.

apabila engkau terus bertahan
AKU AKAN MEMBURUMU SEPERTI KUTUKAN.

AKU BERKACA puisi oleh chairil anwar

AKU BERKACA
oleh
Chairil anwar


Ini muka penuh luka
siapa punya..?

Kudengar seru menderu
dalam hatiku
apa hanya angin lalu.?

oh.......!

Segala menebal, segala mengental
segala tak ku kenal..!
selamat tinggal...!



AKU puisi oleh chairil anwar

AKU
oleh Chairil anwar

Kalau sampai waktuku
kutakmau seorang kan merayu
termasuk kau..

Tak perlu sedu sedan itu..

Aku ini binatang jalang
dari kumpulanya terbuang..

Biar peluru menembus kulitku
aku tetap meradang menerjang..

Luka dan bisa ku bawa berlari
berlari
hingga hilang pedih peri..

Dan aku lebih tidak akan perduli
aku mau hidup seribu tahun lagi..

(maret,1943)

MEMECAH MENGUTUHKAN puisi oleh emha ainun najib

MEMECAH MENGUTUHKAN
oleh
Emha ainun najib


kerja dan fungsi memecah manusia
sujud sembahyang mengutuhkanya
ego dan nafsu menumpas kehidupan
oleh cinta nyawa di kembalikan
lengan tanganmu tanggal sebelah
karena siang hari politik yang gerah
deru mesin ekonomi membekukan tubuhmu
cambuk impian membuat jiwamu jadi hantu
suami dan istri tak saling mengabdi
tak mengalahkan atau memenangi
keduanya adalah sahabat bergandeng tangan
bersama-sama mengarungi jejak tuhan
kalau berpacu mempersaingkan hari esok
jangan lupakan cinta di kandungan cakrawala
kalau cemas di iming-imingi tetangga 
berkacalah pada sunyi di gua gerbang rahasia

Tayangan Laman

translate

Powered By Blogger

GALERI INDONESIA